Selasa, 20 April 2010

MEDIA GRAFIS PAPAN FLANNEL, BULETIN BOARD, FLIP CHART, PETA, ATLAS, DAN GLOBE

MEDIA GRAFIS: PAPAN FLANNEL, BULETIN BOARD, FLIP CHART, PETA, ATLAS, DAN GLOBE
Media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Selain fungsi tadi, media grafis memiliki fungsi khusus yaitu menyederhanakan informasi dan memperjelas sajian agar mudah dipahami dan mudah diingat. Dengan multi fungsi itu, media grafis banyak dipakai dalam berbagai bidang: bisnis, industri, periklanan, pemerintah, serta pendidikan dan pengajaran. Penggunaan media grafis umumnya dikombinasikan dengan media lainnya. Media grafis banyak jenisnya, tetapi jenis media grafis yang akan dibahas kali ini adalah meliputi papan flannel, papan bulletin (bulletin board), flip chart, peta, atlas, dan globe.
A. PAPAN FLANNEL
a. Pengertian Papan Flannel
Papan flannel adalah papan yang berlapis kain flannel, sehingga gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali-kali. Papan flannel termasuk salah satu media pembelajaran dua dimensi, yang dibuat dari kain flannel yang ditempelkan pada sebuah triplek atau papan. Kemudian membuat guntingan-guntingan flannel atau kertas rempelas yang di letakkan di bagian belakang gambar.
Flannel tersedia dalam berbagai variasi warna, murah, dan mudah didapat. Bahan laken (flet) dengan bulu-bulu halus juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti flannel walaupun biasanya harganya lebih mahal dibandingkan dengan flannel.
Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan membedakan warna, pengembangan perbendaharaan kata-kata, dramatisasi, mengembangkan konsep memberi pesan tentang pokok-pokok cerita, membuat diagram, grafik dan sejenisnya.
b. Tujuan Pembuatan Papan Flannel
1) Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan membedakan warna, pengembangan perbendaharaan kata-kata, dramatisasi, mengembangkan konsep memberi pesan tentang pokok-pokok cerita, membuat diagram, grafik dan sejenisnya.
2) Membantu pengajar untuk menerangkan bahan pelajaran.
3) Mempermudah pemahaman pembelajar tentang bahan pelajaran.
4) Agar bahan pelajaran lebih menarik.

c. Pembuatan Papan Flannel
Bahan-bahan:
1) Kain flannel/kertas rempelas/laken
2) Papan atau triplek
3) Lem
4) Gunting
5) Paku
6) Gambar atau pelajaran-pelajaran yang akan diajarkan.
Cara pembuatan papan flannel:
1) Siapkan papan atau triplek.
2) Tempelkan kain flannel/kertas rempelas/laken pada papan.
3) Kumpulkan gambar yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan.
4) Gambar yang akan digunakan bagian belakangnya ditempelkan kain flannel/kertas rempelas/laken kemudian gambar tersebut ditempelkan pada papan sehingga gambar tetap melekat pada papan flannel.

d. Kelebihan menggunakan papan flannel:
1) Gambar-gambar dengan mudah ditempelkan.
2) Efisiensi waktu dan tenaga.
3) Menarik perhatian pembelajar.
4) Memudahkan pengajar menjelaskan materi pelajaran.

e. Kelemahan menggunakan papan flannel:
1) Memerlukan waktu lama untuk mempersiapkan materi.
2) Memerlukan biaya yang mahal untuk mempersiapkannya.
3) Sukar menampilkan pada jarak yang jauh.
4) Flannel/laken mempunyai daya rekat yang kurang kuat.

B. PAPAN BULETIN (BULETIN BOARD)
a. Pengertian Papan Buletin
Papan buletin adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan contoh-contoh pekerjaan siswa, gambar,bagan,poster dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Biasanya berukuran 160X80 cm. Papan bulletin seringkali ditempatkan di aula, cafetaria, dan kantor, tapi tempat utamanya adalah di dalam kelas. Umumnya kegiatan perancangan, tata letak, dan pemasangan isi pesan dalam papan bulletin itu menjadi tanggung jawab guru dan siswa. Papan bulletin digunakan untuk menggambarkan penampilan umum dari suatu kelas. Karena itu harus menarik, rapi, up to date, dan dinamik. Papan bulletin menampilkan suatu aktivitas belajar yang sedang berlaku di ruangan itu. Oleh karenanya harus mempunyai fungsi pendidikan. Papan bulletin banyak dibuat dari bahan gabus linoluim, kain guni (burlap) atau bahan-bahan sejenis.

b. Tujuan pembuatan Papan Buletin
1) Memberi rangsangan pada kondisi kelas hingga menjadi menarik.
2) Menciptakan kesiapan terutama untuk unit kerja yang baru.
3) Memberi jalan keluar bagi siswa berbakat.
4) Membangkitkan semangat dan moral kelas.
5) Mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab di antara sesama siswa.

c. Kelebihan Menggunakan Papan Buletin
1) Meningkatkan minat belajar dan berkarya pada diri siswa.
2) Menyatukan semangat kelas.
3) Mendorong siswa untuk berkarya dan menciptakan produk, berinisiatif memecahkan masalah.
4) Sarana berkompetensi.

d. Kelemahan Menggunakan Papan Buletin
1) Memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan materi.
2) Memerlukan biaya yang mahal untuk mempersiapkannya.
3) Sukar menampilkan pada jarak yang jauh.

C. FLIP CHART
a. Pengertian Flip Chart
Flip chart atau yang sering disebut sebagai bagan balik adalah kumpulan ringkasan, skema, gambar, tabel yang dibuka secara berurutan berdasarkan topik materi pembelajaran. Bahan flip chart biasanya kertas ukuran plano yang mudah dibuka-buka, mudah ditulisi, dan berwarna cerah. Untuk daya tarik, flip chart dapat dicetak dengan aneka warna dan variasi desainnya.

Cara penggunaan flip chart bergantung metode apa yang akan digunakan. Kalau metode ceramah, flip chart langsung dibuka sesuai dengan topik pembicaraan untuk diterangkan atau ditulisi hal-hal yang perlu dituliskan. Untuk metode kuantum, flip chart dapat berupa nyanyian, kata-kata bijak, atau apa saja yang mendukung kemeriahan kelas dan bukan merupakan pusat konsentrasi belajar siswa. Flip chart tidak langsung digunakan melainkan dapat menjadi variasi penekanan materi ajar. Dalam metode CTL, flip chart dapat dipakai sebagai gambar model untuk dikonstruksi pembelajar sehingga mendapatkan inkuirinya setelah menggali informasi gambar flip chart melalui berbagai pertanyaan belajar. Begitulah seterusnya.

Flip chart atau bagan balik pada prinsipnya memuat semua pesan yang akan disampaikan. Tetapi pesan itu disajikan secara bertahap. Tiap bagian pesan dituangkan pada lembaran kertas yang berbeda. Selanjutnya lembaran-lembaran itu dibendel menjadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu per satu sesuai dengan pesan yang akan disajikan.

Bagan yang menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam, antara lain:
1) Bagan Pengalaman (Experience Chart), terutama digunakan oleh guru-guru SD dan guru Sekolah Lanjutan untuk menggambarkan cerita, berita, atau pengalaman di kelas secara visual.
Bagan ini dapat menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antara bagian. Anak panah seringkali digunakan untuk menggambarkan arah arus.
2) Bagan Pohon (Tree Chart), adalah kebalikan dari stream chart. Ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang-cabang dan ranting-ranting. Bagan ini dari satu hal kemudian terpecah menjadi berbagai hal. Misalnya silsilah keluarga, program sekolah dan sebagainya.
3) Bagan Tabulator (Tabulator Chart), dapat menggambarkan data tabular. Misalnya keuntungan dan kerugian: ekspor-impor, schedule program TV.
4) Bagan Proses (Process Charts), menggambarkan langkah dalam membuat sesuatu, misalnya langkah-langkah mencetak foto, dan sebagainya.
5) Bagan Waktu (Time Chart), menunjukkan hubungan antar peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis.

b. Kelebihan Menggunakan Flip Chart
1) Flip Chart dapat digunakan dalam metode pembelajaran inovatif apapun.
2) Lebih praktis.
3) Ketika pembelajaran di alam terbuka yang jauh dari aliran listrik, flip chart sangat tepat untuk membantu presentasi guru.
4) Bendel flip chart mudah dibawa ke mana saja bergantung tempat presentasi.
5) Menghemat media pengajaran.
6) Agar siswa telah tidak bosan sehingga siswa lebih berimajinasi dalam mengembangkan ide-idenya dalam belajar.
7) Flipchart juga dapat mempermudah mengingat suatu materi pelajaran yang di ajarkan guru.
8) Fleksibilitas, pengajar/pembicara dapat memutuskan kapan harus menulis.
9) Lebih baik dari white board karena pengajar/pembicara dapat mempersiapkan sebelum pelajaran/presentasi dimulai.
10) Biaya murah.
11) Dapat diletakkan dimana saja.

c. Kelemahan Menggunakan Flip Chart
1) Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan.
2) Pengajar/pembicara cenderung memunggungi peserta saat menulis.
3) Biasanya kertas flip chart hanya dapat digunakan untuk satu kali saja.
4) Tidak sesuai untuk peserta yang lebih dari 15-20 orang.

D. PETA, ATLAS, DAN GLOBE
a. Pengertian Peta
Peta adalah gambar atau lukisan keseluruhan atau pun sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat.
b. Jenis-jenis Peta
Peta dapat diklasifikasi menjadi dua jenis:
1) Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menampilkan bentuk fisik permukaan bumi suatu wilayah. Contoh: peta jalan dan gedung wilayah DKI Jakarta.
2) Peta Khusus
Peta khusus adalah peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu daerah tertentu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya adalah peta persebaran hasil tambang, peta curah hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya.
c. Pembagian Peta
1) Peta Luas
Peta luas adalah peta yang menggambarkan suatu daerah yang luas seperti peta dunia, peta daerah amerika utara, peta benua, peta samudera, peta kutub utara dan kutub selatan, dan sebagainya.
2) Peta Sempit
Peta sempit adalah peta yang hanya menampilkan sebagian kecil suatu area. Contoh peta sempit yaitu peta desa atau pedesaan, peta kota atau perkotaan, peta gorong-gorong kampung, peta gedung, denah rumah, dan lain sebagainya.
d. Bentuk Lain dari Peta
1) Atlas
Adalah gabungan dari beberapa peta yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang memiliki judul atlas serta jenis-jenis atlas yang ada di buku tersebut.
Manfaatnya adalah memberikan informasi tentang letak/posisi suatu objek, bentang alam dan kondisi sosial budaya suatu wilayah.
2) Globe
Adalah suatu bentuk tiruan bola bumi yang dibuat dalam skala yang kecil untuk dapat lebih memahami bentuk asli planet bumi.
Manfaat globe adalah memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya, mendemonstrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta.
e. Arti Warna Pada Peta
1) Warna Laut
• Hijau : 0-200 meter dpl/ketinggian
• Kuning : 200-500 meter dpl/ketinggian
• Cokelat muda : 500-1500 meter dpl/ketinggian
• Cokelat : 1500-4000 meter dpl/ketinggian
• Cokelat Berbintik Hitam : 4000-6000 meter dpl/ketinggian
• Cokelat Kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih/ketinggian
2) Warna Darat
• Biru Pucat : 0-200 meter/kedalaman
• Biru Muda : 200-1000 meter/kedalaman
• Biru : 1000-4000 meter/kedalaman
• Biru Tua : 4000-6000 meter/kedalaman
• Biru Tua Berbintik Merah : 6000 meter lebih/kedalaman
f. Syarat-syarat yang Wajib Ada Pada Peta
1) Judul Peta
2) Skala Peta
3) Lambang Peta : jalan, sungai, ibukota, pelabuhan, batas wilayah, dan lain-lain.
4) Garis Pinggir Peta
5) Petunjuk Arah Mata Angin
g. Jenis Skala Pada Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dengan satuan atau teknik tertentu, jenisnya yaitu:
1) Skala Angka/Skala Pecahan
Contohnya seperti 1:1000 yang berarti 1 cm di peta sama dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia nyata.
2) Skala Satuan
Misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1 inchi di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya.
3) Skala Garis
Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak yang ada.
h. Proyeksi Pada Peta
Proyeksi peta adalah suatu teknik pemindahan gambar peta ke berbagai macam bentuk peta, beberapa jenisnya yaitu:
1) Proyeksi Mercator
2) Proyeksi Silender
3) Proyeksi Mollowide
4) Proyeksi Kerucut
i. Jenis dan Bentuk Peta
1. Jenis Peta
1) Peta Umum (Fisiografi)
Adalah peta yang menggambarkan berbagai kenampakan yang bersifat umum yang meliputi bentang alam (gunung, sungai, laut) dan bentang sosial budaya (pertanian, perkotaan, jalan lingkungan industri dll).
Peta umum terbagi menjadi:
a. Peta Topografi (memuat unsur alam dan budaya buatan manusia).
b. Peta Chorografi (berskala sedang & memuat kenampakan bersifat umum & global serta meliputi wilayah yang luas, biasanya untuk keperluan militer).
c. Peta dunia (memuat benua dan negara didunia).
2) Peta Khusus (Tematik)
Merupakan peta yg menggambarkan kenampakan menurut jumlah & bobotnya. Menyajikan data statistik yang dinyatakan dengan garis isometrik yaitu garis yang menghubungkan titik-titik yang bernilai sama. Misalnya peta curah hujan, hasil tambang batubara dan lain-lain.
Peta tematik berdasarkan penggunannya terdiri dari:
a. Peta tematik yang menggambarkan suatu objek (misalnya curah hujan, objek wisata, temperatur, perhubungan dll).
b. Chart yaitu peta yang dibuat untuk keperluan pelayanan/navigasi & peta militer yang berupa peta strategi, peta taktis dan lain-lain,
Berdasarkan skalanya peta dibedakan menjadi:
a. Peta skala besar (1 : 5.000 sampai 1 : 250.000).
b. Peta skala sedang ( 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000).
c. Peta skala kecil (1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000).
2. Bentuk Peta
a. Peta Datar (Biasa)
b. Peta Relief (Timbul
j. Manfaat Peta
a. Menunjukan suatu objek/gambar suatu tempat.
b. Memberikan gambaran umum permukaan bumi (luas, bentuk dan jarak dengan daerah lain).
c. Menunjukan bentang alam suatu wilayah (seperti relief, pegunungan, tanah, sungai, laut, gurun pasir dll).
d. Menunjukan kenampakan sosial budaya dalam jumlah & persebaran (seperti tanah pertanian, pemukiman, flora fauna dll).
Penggunaan peta dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk :
a) Memberi pengetahuan relative dan tetap tentang posisi unit politik, daratan, wilayah perairan.
b) Melengkapi pengetahuan dan informasi tentang jarak, arah, bentuk dan ukuran suatu wilayah.
c) Menambah arti dari suatu bahan deskriptif.
d) Merangsang minat dalam studi tentang kependudukan, geografi, dan sebagainya.

6 komentar:

  1. Salam kenal........nice Article

    mampir ke http://rachmatkull.blogspot.com

    BalasHapus
  2. misi,, aku mau tau sumber bukunya dong terutama yang tentang bulletin board. penting banget buat materi skripsi aku... thankss

    BalasHapus